JAKARTA, KOMPAS.com — Putri pertama Presiden Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, mengatakan, Indonesia harus bebas dari kekerasan, seperti yang diinginkan semua rakyat Indonesia.

Demikian Alissa dalam orasinya pada aksi damai Indonesia Tanpa FPI di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Alissa mengatakan, aksi ini adalah wujud kepedulian masyarakat yang cinta akan kedamaian, bebas dari segala bentuk kekerasan. “Tidak ada satu orang yang menggerakkan aksi ini, semua bersatu dan berinisiatif. Mulanya lewat informasi di media sosial seperti twitter, lalu meluas,” katanya.

Bagi Alissa, aksi-aksi damai seperti ini adalah satu cara untuk meluaskan dukungan masyarakat di berbagai daerah. Di Palangkaraya, FPI ditolak warga.

“Saya mendapat informasi, beberapa daerah di Jawa Timur juga menolak FPI yang mau membuat cabang. Kami ingin, masyarakat semua bersatu menolak segala bentuk kekerasan, tidak hanya FPI,” sambung kakak kandung Yenny Wahid itu.

Alissa menyerukan, jika semua orang masih mengaku sebagai rakyat Indonesia, jangan hanya diam. Bersuaralah. “Diam melihat kekerasan sama saja dengan berbuat kekerasan,” serunya, disambut yel-yel massa. “Indonesia damai…. Tanpa FPI tanpa kekerasan!!!”

Tinggalkan komentar